“Anjing dan Monyet Juga Mempunyai Perasaan”
Psikologi hewan merupakan ilmu yang mempelajari perilaku hewan berdasarkan aspek-aspek perkembangan kelakuan, sensasi, persepsi, motivasi, proses belajar, emosi, kepribadian, basis biologis dari perilaku, intelejensi serta penyimpngan perilaku.
Ilmu perilaku hewan atau ilmu perilaku satwa disebut juga etologi adalah suatu cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya.
Meski sepanjang sejarah telah banyak naturalis yang mempelajari aneka aspek dari tingkah laku hewan, disiplin ilmu etologi modern umumnya dianggap lahir di sekitar tahun 1930an tatkala biolog berkebangsaan Belanda Nikolaas Tinbergen dan Konrad Lorenz, biolog dari Austria, mulai merintisnya. Atas jerih payahnya, kedua peneliti ini kemudian dianugerahi Hadiah Nobel dalam bidang kedokteran pada tahun 1973.
Ilmu perilaku hewan, pada keseluruhannya merupakan kombinasi kerja-kerja laboratorium dan pengamatan di lapangan, yang memiliki keterkaitan yang kuat dengan disiplin ilmu-ilmu tertentu semisal neuroanatomi, ekologi, dan evolusi. Seorang ahli perilaku hewan umumnya menaruh perhatian pada proses-proses bagaimana suatu jenis perilaku (misalnya agresi) berlangsung pada jenis-jenis hewan yang berbeda. Meski ada pula yang berspesialisasi pada tingkah laku suatu jenis atau kelompok kekerabatan hewan yang tertentu. Ahli perilaku hewan juga disebut etolog.
LONDON - Sebuah survei di Austria mengungkap bahwa anjing merupakan hewan yang memiliki rasa cemburu tinggi. Untuk menunjukkan rasa cemburu, anjing akan melakukan tindakan yang tidak biasa.
Ahli psikologi hewan dari Universitas Vienna Friederike Range seperti dikutip Reuters, dengan mendongkol dan tidak menurut jika diminta menggoyangkan tangannya, ini menunjukkan anjing itu cemburu. Biasanya rasa cemburu itu timbul, jika sang majikan sedang bercanda dengan anjing lainnya atau memberi hadiah yang tidak setimpal satu dengan lainnya.
"Anjing termasuk salah satu hewan yang memiliki perasaan emosi yang kompleks dari hewan lainnya," kata Range.
Hasil studi yang dipublikasikan Proceedings of the National Academy of Sciences ini mengungkap, anjing akan menjilat-jilat tubuh, melukai diri, dan bertingkah seperti stress, jika mendapat hadiah yang juga diberikan kepada anjing lain oleh majikannya.
Dalam penelitian, Range menguji dua anjing yang duduk saling berdekatan. Kemudian peneliti memberikan hadiah yang tidak sama ukurannya pada salah satu anjing. Anjing yang menerima hadiah lebih kecil, menjilat tubuhnya, menguap sebesar-besarnya, melukai dirinya, dan menunjukkan tingkah aneh. Mereka juga menolak melakukan sesuatu seperti yang diperintahkan peneliti.
Studi juga mengungkap hal yang sama pada monyet jika temannya menerima hadiah yang lebih baik dari miliknya. Berbeda dengan anjing, monyet lebih agresif dalam menunjukkan rasa cemburunya, yaitu dengan menyerang.